Rabu, 04 Mei 2016

Minum Air Es Bisa Mengganggu Aliran Darah Haid? Iya Kah???


Bagi seorang perempuan, haid merupakan salah satu tamu bulanan yang tak dapat dielakkan. Ia datang dengan memberi respon yang berbeda pada setiap perempuan. Ada yang merasakan sakit perut (dari ringan hingga berlebih), pegal-pegal, emosi berlebih, bad mood, dan lain-lain.

Bicara tentang saat haid datang, banyak perempuan yang takut melakukan “ini” dan “itu” dengan alasan yang tak dapat dipertanggungjawabkan, salah satunya yaitu takut akan minum es. Masih banyak perempuan yang beranggapan bahwa minum es saat haid tidak baik, dengan alasan ia dapat menyebabkan aliran darah mengeras serta dapat menyebabkan penyakit kista.



Benarkah hal itu??? Atau hanya mitos belaka??? Yokk, kita simak penjelasan berikut ini...

Menurut teori dunia kedokteran, “haid” dan “minum es” merupakan dua hal yang berbeda. Siklus haid melibatkan sistem reproduksi sedangkan minum es melibatkan sistem pencernaan yang terkait dengan mekanisme penyerapan untuk badan. Berdasarkan fisiologi tubuh manusia, ketika seseorang mengonsumsi sesuatu (misal minum es) maka es/air es tersebut akan masuk dalam sistem pencernaan, dimana es/air es tersebut akan melewati organ mulut, kerongkongan, lambung, masuk ke usus halus (terjadi proses penyerapan), usus besar, dan akan dibuang melewati anus. Sedangkan ketika seorang perempuan haid, maka proses yang terjadi adalah meluruhnya dinding rahim karena tidak ada sperma yang membuahi sel telur sehingga terjadilah perdarahan yang keluar melewati vagina.

Berdasarkan teori diatas, es/air es tidak dapat berpindah dari sistem pencernaan ke sistem reproduksi sehingga tidak menyebabkan mengerasnya pembuluh darah serta penyakit kista. Selain itu bekunya pembuluh darah bukan karena konsumsi air dingin.

Dalam buku yang berjudul “Tanya Jawab Seputar Menstruasi”, Siti Nur Khasanah menyebutkan bahwa, “Jika anda termasuk orang yang percaya pada mitos tidak boleh minum air es saat haid datang, sekarang buanglah jauh-jauh prasangka itu”. Hal ini juga ditegaskan oleh dr. Bramundito, Sp.OG. dan dr. Susie Rendra, Sp.KK., dari Rumah Sakit Pondok Indah, sebagaimana dilansir dari female.kompas.com, dr. Bram mengatakan bahwa tidak ada hubungan antara minum air es yang akan menyebabkan darah haid semakin deras. Jika seorang perempuan ketika minum air es kemudian darah haidnya berhenti atau semakin deras, bisa jadi hal tersebut karena pengaruh psikis atau kepercayaan atau memang terdapat masalah pada siklus haidnya.

Sebenarnya beberapa penyakit yang dialami seorang perempuan disebabkan oleh kurangnya pengetahuan akan personal hygiene (kebersihan diri pribadi). Salah satu contoh dari beberapa penyakit tersebut adalah kanker serviks yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus. Virus tersebut dapat menular dan menyebar dengan sangat mudah, tidak hanya melalui cairan namun juga melalui sentuhan kulit. Salah satu masalah fisik penyebab timbulnya kanker serviks adalah kurangnya pengetahuan dalam menjaga kebersihan pada daerah genitalia. Karena ketidaktahuan tersebut maka seorang perempuan bersikap acuh terhadap hal itu, mereka tidak peduli bahaya dari mengacuhkan personal hygiene. Berbeda dengan seseorang yang mengetahui bahayanya, mereka akan benar-benar menjaga kebersihan, dan mencegah virus dan bakteri tumbuh di area vital tersebut.

Melakukan personal hygiene sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan. Dalam ajaran Islam-pun juga sangat dianjurkan, itu terbukti dari sebuah hadis yang mengatakan “kebersihan itu sebagian dari Iman”. Dengan kita hidup bersih tidak hanya raga saja yang sehat, namun jiwa juga kuat. Dunia dapat, akhirat juga dapat. Jadi, daripada kita mempercayai mitos-mitos yang tidak jelas akan kebenarannya, lebih baik kita menjaga kebersihan diri yang jelas manfaatnya dan tidak bertentangan dengan ajaran kita.

Jadi, tunggu apalagi??? Kalau tidak kita sendiri, mau siapa lagi???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar